Teori Static & Dynamic

    Nama   : Ramadhan Eko Nugroho
    Kelas   : 3IA20
    NPM    : 55415628


1.     Pengertian
A.    Game dalam Bentuk Normal (Normal form)
Game dengan jenis ini juga dikenal dengan sebutan bentuk strategis (strategic form) atau matriks (matrix form). Dalam gambaran ini, setiap pemain memilih sebuah strategi secara bersamaan, dan kombinasi dari strategi yang telah dipilih oleh tiap pemain menentukan hasil yang akan diterima oleh masing-masing pemain. Strategic form menekankan pada kombinasi hasil, dan biasanya direpresentasikan dengan menggunakan matriks, sebagaimana yang telah digambarkan di atas berkenaan prisoner’s dilemma. Solusi dilema tahanan ini akan dijelaskan kemudian di bagian Nash equilibrium.
B.    Game dalam Bentuk Ekstensif (Extensive form)
Extensive form menggambarkan permainan secara lebih mendetil. Ia digunakan untuk merepresentasikan permainan di mana para pemain tidak menjalankan strategi secara bersamaan. Bentuk ini lebih rumit, karena para pemain melaksanakan strategi masing-masing secara bergilir. Setiap pemain tahu kapan mereka akan bergerak, apa hasil yang lahir dari keputusan mereka, dan apa yang akan mereka dapatkan akibat dari strategi yang mereka ambil. Akibatnya, setiap pemain dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan informasi dan strategi yang telah diambil oleh pemain sebelumnya.
Bentuk ini digambarkan dengan diagram pohon, atau disebut juga dengan game tree. Meskipun demikian, permainan yang direpresentasikan akan selalu dapat dikonversi ke model matriks.  Contoh sederhana dari bentuk ini adalah permainan entry deterrence.
Harum adalah sebuah binatu yang sudah lama berdiri di Gampong Bunga. Ia memiliki pemasukan yang konsisten dan harga yang tetap. Wangi, sebuah binatu baru, bermaksud untuk mendirikan usahanya di desa tersebut dan masuk ke dalam pasar yang dimonopoli oleh Harum.
2.     Perbedaan
Strategic form menekankan pada kombinasi hasil, dan biasanya direpresentasikan dengan menggunakan matriks sedangkan extensive form menggambarkan permainan secara lebih mendetil. Ia digunakan untuk merepresentasikan permainan di mana para pemain tidak menjalankan strategi secara bersamaan.
3.     Contoh
Kali ini saya punya cerita, cerita tentang dua orang kriminal yang berkomplot. Kita sebut saja si A dan si B. Cerita punya cerita, polisi berhasil menangkap kedua orang itu sebagai tersangka. Pihak kepolisian mencoba menginterogasi si A dan si B karena mereka kekurangan informasi, mereka menjadi tersangka.

Masing-masing diinterogasi dalam ruangan terpisah. Si A dan si B dihadapkan pada situasi yang sulit atau dilemma. Mereka dihadapkan pada dua pilihan yaitu (i) Mengaku dan (ii) Tidak Mengaku. Jika si A dan si B sama-sama mengakui tindak kejahatannya, maka mereka akan dipenjara 6 bulan. Jika si A dan si B sama-sama tidak mengaku, maka mereka hanya akan dikurung selama 1 bulan, sebagai masa dalam pengawasan. Di sisi lain, jika si A ‘mengaku’ tapi si B ‘tidak mengaku’ maka si A akan bebas dan si B akan dipenjara selama 9 bulan. Demikian juga sebaliknya, jika si A ‘tidak mengaku’ tapi si B ‘mengaku’ maka si A akan dipenjara 9 bulan, dan B akan bebas.
Ini adalah ‘permainan’. Si A akan bermain sebagai pemain I dan si B akan bermain sebagai pemain II. Pada matrix dibawah ini, anda akan melihat 4 vector dimana si A disebut ‘row player’ dan si B adalah ‘column player. 4 vector, jika ini terlalu membingungkan saya akan menggantinya dengan kata 4 kejadian. Kejadian dimana si A – si B melakukan: (1) Mengaku – Mengaku, (2) Mengaku – Tidak Mengaku, (3) Tidak Mengaku – Mengaku, (4) Tidak Mengaku – Tidak Mengaku. 4 kejadian masing-masing memiliki 1 pasang angka, yang ‘biru’  dan yang ‘oranye’. Biru adalah ‘apa-yang-akan-didapat’ oleh si tahanan A, sedangkan oranye adalah ‘apa-yang-akan-didapat’ oleh si B. Dan sekali lagi, si A dan si B hanya diberi 2 pilihan: (i) Mengaku dan (ii) Tidak Mengaku. Dalam kasus ini, anggap saja si A dan si B sama-sama mengetahui gambar dibawah ini, atau informasi ini, ya bisa saja jika Polisi memberi tahu apa yang akan terjadi dalam proses interogasi tersebut. Gambar dibawah adalah apa yang disebut ‘normal form of prisoner dilemma’.
Jika kita lihat matrix atau gambar diatas (keduanya sama saja). Atau jika anda mencoba menjumlahkan angka-angka pada masing-masing kotak, maka anda akan mendapat angka -12, -9 , -9 dan -2. Tentu kotak yang kanan bawah, yang cuma sama-sama dipenjara 1 bulan, itu adalah situasi yang paling baik.
Apakah itu yang akan terjadi..? Belum tentu. (lihat clue  pertama)
Perhatikan ini baik-baik. Kali ini saya akan bertanya, ” Kalo dia memilih apa, maka anda akan memilih apa…?”. Ini mungkin adalah bahasa sederhana dari Nash Strategy, bukan strict(weak) dominance strategy. Sebut saja strategi (apa atau siapapun itu).

Atau dalam kasus diatas, si A akan bertanya begini: “Jika si B memilih apa, maka saya(si A) akan memilih apa..?”. Jika si B memilih ‘mengaku’, maka saya akan memilih apa..?. Jika si B ‘tidak mengaku’ maka saya akan memilih apa..? Jawabannya adalah (i) : “Jika si B memilih ‘mengaku’ maka saya akan memilih ‘mengaku’ karena kalau saya tidak mengaku maka saya yang akan di penjara 9 bulan. -6 > -9, bandingkan angka yang berwana biru yang atas dan yang bawah. (ii) “Jika si B memilih ‘tidak mengaku” maka saya akan memilih ‘mengaku’, meskipun jika saya ‘tidak mengaku’ saya cuma akan dipenjara 1 bulan. Ya, 0 > -1. Saya melingkari jawaban (i) dan (ii) itu adalalah jawaban dari si A.
Bagaimana dengan B..? Si B juga melakukan hal yang sama. Dalam benaknya: “Jika si A memilih apa, maka saya(B) akan memilih apa…?. (iii) Jika si A memilih ‘mengaku’ maka (sebaiknya) saya memilih ‘mengaku’, karena jika saya yang ‘tidak mengaku’ maka dia akan bebas dan saya akan dipenjara 9 bulan. -6 > -9. Bandingkankan angka oranye kiri-atas dengan kanan-atas dan kiri-bawah dengan kanan bawah.. Dengan argument yang sama, maka kita bisa menentukan bahwa (iv) jika si A memilih ‘tidak mengaku’, maka si B akan memilih ‘mengaku’. Lebih baik bebas daripada harus mendekam di penjara selama 1 bulan, 0 > -1. Saya akan melingkari jawaban (iii) dan (iv) berserta jawaban sebelumnya (i) dan (ii).
Nash Equilibrium itu adalah situasi dimana kedua lingkaran biru dan oranye bertemu. Padahal kita bisa tau bahwa yang paling baik itu adalah kanan bawah. Nash tidak ‘berbicara’ demikian. Anda heran..? Ini adalah jawaban mengapa dia kalah bermain catur jepang dan mengapa tidak semua laki-laki mengejar wanita yang paling cantik. Kalo ternyata sang wanita menolak atau berkhianat..? Ya, itu namanya ‘apes’.
Prisoner dilemma adalah contoh yang populer dan mendasar bagi yang ingin belajar Game Theory. Anda pernah mendengar kisah Bonnie and Clyde..? Pasangan yang melakukan tindak kriminal berseri. Jika anda tidak mengetuinya, saya ganti ceritanya. Anggap saja si A = anda dan si B = pasangan/pacar/istri anda  . Anda berdua kemudia tertangkap dan diinterogasi, kemudian pertanyaannya adalah begini. Apakah anda akan ‘setia’ dengan pasangan anda..?
Dengan argument yang sama dengan Nash Equilibrium maka kita dapat mengatakan jika ‘anda setia dengan pasangan anda’ maka itu adalah pilihan yang salah. Jadi apakah kita sebaiknya setia..?? 
Note: Jawaban dari pertanyaan kedua erat kaitannya dengan apa yang disebut ‘framing effect’. Kedua, Problem ‘setia atau tidak setia’ adalah perbedaan mendasar dari ‘cooperative game’ dan ‘non-cooperative game’. Clue kedua: ‘Setia atau Tidak Setia’ itu juga sama dengan pertanyaan mau makan apa:  ‘Ayam’ atau ‘Sayur’.


References By : 
https://erwinandreastumengkol.wordpress.com/tag/nash-equilibrium/



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN SOCKET PGA DAN LGA

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP ILMU DESAIN DAN PEMODELAN GRAFIK

OFFICE AUTOMATION