PENGANTAR KOMPUTASI CLOUD
Pengantar Komputasi Cloud
A. Pendahuluan
Perkembangan teknologi di era ini menggunakan konsep
– konsep seperti social networking, open, share, colaborations, mobile, easy
maintenance, one click, terdistribusi, scalability, concurency, dan transparan.
Sampai saat ini trend teknologi Cloud Computing masih terus diteliti dalam
penelitian – penelitian para pakar IT dunia. Dengan berbagai kelebihan dan
kekurangan, Cloud Computing hadir dengan memudahkan akses data dari mana saja
dan kapan saja, karena dengan memanfaatkan internet dan menggunakan perangkat
fixed atau mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat penyimpanan
data, aplikasi dan lainya. Teknologi ini akan memberikan banyak keuntungan baik
dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user. Penerapan teknologi
ini memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pengembangan teknologi itu
sendiri, baik dari sisi pengguna maupun dari sisi industri.
Pengguna diuntungkan dengan semakin mudahnya
memperoleh atau mengunduh data secara cepat dan mudah karena banyak layanan
yang dibuka oleh pihak industri. Keuntungan bagi pihak industri pun tidak kalah
besar dengan kemudahan yang didapat oleh pengguna, karena dengan semakin
majunya teknologi cloud computing akan semakin memudahkan industri untuk
memasarkan produk dan menyebarkan informasi secara meluas keseluruh penjuru
dunia. Secara umum, definisi cloud computing (komputasi awan)
merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu
jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi
untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang
terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui
internet menggunakan cloud computing.
Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini
merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk
mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para
pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna
untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses
internet.
Setelah penjabaran definisi singkat diatas tentu
penggunaan teknologi dengan sistem cloud cukup memudahkan pengguna selain dalam
hal efisiensi data, juga penghematan biaya. Berikut manfaat manfaat yang dapat
dipetik lewat teknologi berbasis sistem cloud :
1. Semua Data Tersimpan di Server Secara Terpusat
Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan
pengguna untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan
layanan yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri.
Selain itu, pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur
seperti data center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia
secara virtual.
2. Keamanan Data
Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman
lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing seperti
jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi, dll.
3. Fleksibilitas dan Skalabilitas yang Tinggi
Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan
kemudahan data akses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa
pengguna (user) terkoneksi dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan
mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu
membeli peralatan tambahan seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT
kenamaan dunia, mendiang Steve Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk
menyimpan data seperti hardisk merupakan hal yang percuma jika kita dapat
menyimpan nya secara virtual/melalui internet.
4. Investasi Jangka Panjang
Penghematan biaya akan pembelian inventaris seperti
infrastruktur, hardisk, dll akan berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan
biaya kompensasi rutin per bulan sesuai dengan paket layanan yang telah
disepakati dengan penyedia layanan Cloud Computing. Biaya royalti atas lisensi
software juga bisa dikurangi karena semua telah dijalankan lewat komputasi
berbasis Cloud.
Penerapan Cloud Computing telah dilakukan oleh
beberapa perusahaan IT ternama dunia seperti Google lewat aplikasi Google
Drive, IBM lewat Blue Cord Initiative, Microsoft melalui sistem operasi nya
yang berbasis Cloud Computing, Windows Azure dsb. Di kancah nasional sendiri
penerapan teknologi Cloud juga dapat dilihat melalui penggunaan Point of
Sale/program kasir.
Salah satu perusahaan yang mengembangkan produknya
berbasis dengan sistem Cloud adalah DealPOS. Metode kerja Point of Sale (POS)
ini adalah dengan mendistribusikan data penjualan toko retail yang telah
diinput oleh kasir ke pemilik toko retail melalui internet dimanapun pemilik
toko berada. Selain itu, perusahaan telekomunikasi ternama nasional,
Telkom juga turut mengembangkan sistem komputasi berbasis Cloud ini melalui
Telkom Cloud dengan program Telkom VPS dan Telkom Collaboration yang diarahkan untuk
pelanggan UKM (Usaha Kecil-Menengah).
Cara Kerja Sistem Cloud Computing
Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai
server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke
internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan
tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan
juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan
internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi.
Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada
proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui
sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat
merasakan manfaatnya.
Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo
ataupun Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus
mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi
internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software
dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi
secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke
internet.
Kekurangan Cloud Computing:
Hal yang paling wajib dalam cloud computing adalah
koneksi internet, internet bisa dibilang jalan satu – satunya untuk menuju ke
cloud computing, ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada, maka
jangan harap bisa menggunakan sistem cloud computing. Hal ini masih menjadi
hambatan khususnya bagi Indonesia, karena belum semua wilayah di tanah air
terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun ada koneksi internet,
koneksinya belum stabil dan kurang memadai. Kerahasiaan dan keamanan adalah
salah satu hal yang paling diragukan pada komputasi awan. Karena dengan
menggunakan sistem cloud computing ini berarti kita mempercayakan sepenuhnya
atas keamanan dan kerahasiaan data – data kepada perusahaan penyedia server
komputasi awan (cloud computing). Contoh yang paling sederhana adalah ketika
anda menyimpan foto – foto anda di facebook dengan beberapa konfigurasi privasi
yang diberikan kepada kita, maka selebihya kita mempercayakan keamanan file –
file tersebut kepada facebook. Andaikata foto – foto tersebut hilang kita tidak
bisa menuntut karena kita memanfaatkan jasa tersebut secara cuma – cuma alias
gratis.
Gambar Komputasi cloud
B. Virtualisasi
Ada dua istilah yang sedang popouler saat ini dalam
hal teknologi komputasi, yaitu Virtualisasi dan Cloud computing, namun saat ini
sepertinya banyak yang menganggap bahwa virtualisasi dan cloud computing adalah
hal yang sama, padahal sebenarnya cloud computing itu lebih dari sekedar
virtualisasi.
Virtualisasi adalah sebuah teknologi, yang
memungkinkan anda untuk membuat versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik,
misalnya sistem operasi, storage data atau sumber daya jaringan. Proses
tersebut dilakukan oleh sebuah software atau firmware bernama Hypervisor.
Hypervisor inilah yang menjadi nyawanya virtualisasi, karena dialah layer yang
“berpura – pura” menjadi sebuah infrastruktur untuk menjalankan beberapa
virtual machine. Dalam prakteknya, dengan membeli dan memiliki satu buah mesin,
anda seolah – olah memiliki banyak server, sehingga anda bisa mengurangi
pengeluaran IT untuk pembelian server baru, komponen, storage, dan software
pendukung lainnya.
Dalam hardware virtualization, perangkat lunak
bekerja membentuk sebuah virtual machine yang bertindak seolah-olah seperti
sebuah komputer asli dengan sebuah sistem operasi terinstall di dalamnya. Salah
contoh yang mudah misalkan terdapat satu buah komputer yang telah terinstall
GNU/Linux Ubuntu. Kemudian dengan menggunakan perangkat lunak virtualization
semisal Virtualbox kita dapat menginstall dua buah sistem operasi lain sebagai
contoh Windows XP dan FreeBSD.
Sistem operasi yang terinstall di komputer secara
fisik dalam hal ini GNU/Linux
Lubuntudisebut sebagai host machine sedangkan sistem operasi yang diinstall
diatasnya dinamakan guest machine. Istilah host dan guest dikenalkan untuk
memudahkan dalam membedakan antara sistem operasi fisik yang terinstall di
komputer dengan sistem operasi yang diinstall diatasnya atau virtualnya.
Perangkat lunak yang digunakan untuk menciptakan
virtual machine pada host machine biasa disebut sebagai hypervisor atau Virtual
Machine Monitor (VMM). Menurut Robert P. Goldberg pada tesisnya yang berjudul
“Architectural Principles For Virtual Computer Systems” pada hal 23 menyebutkan
bahwa tipe-tipe dari VMM ada 2 yaitu :
a. Type 1 berjalan pada fisik komputer yang ada
secara langsung. Pada jenis ini hypervisor / VMM benar-benar mengontrol
perangkat keras dari komputer host-nya. Termasuk mengontrol sistem
operasi-sistem operasi guest-nya. Contoh implementasi yang ada dan sudah saya
coba secara langsung ialah VMWare ESXi. Adapun contoh yang lain yang ada
seperti Microsoft Hyper-V
b. Type 2 berjalan pada sistem operasi diatasnya.
Pada tipe ini tentunya guest sistem operasi nya berada di layer diatasnya lagi.
Jenis virtualisasi perangkat-keras adalah sebagai berikut
:
Perangkat-Keras
Istilah virtualisasi perangkat-keras mengacu
kepada upaya menciptakan mesin virtual yang bekerja layaknya
sebuah komputer lengkap dengan sistem operasi. Istilah mesin
tuan-rumah(host) mengacu kepada mesin tempat virtualisasi bersemayam
sementara istilah mesin tamu(guest) mengacu kepada virtual mesin itu
sendiri. Istilah hyperviso mengacu kepada perangkat-lunak atau firmware yang
membuatmesinvirtual.
Para-virtualisasi:Perangkat
keras tidak disimulasikan tetapi perangkat-lunak tamu berjalan dalam domainnya
sendiri seolah-olah dalam sistem yang berbeda. Dalam hal ini perangkat-lunak
tamu perlu disesuaikan untuk dapat berjalan.
Virtualisasi
sebagian:Tidak semua aspek lingkungan disimulasikan tidak semua
perangkat-lunak dapat langsung berjalan, beberapa perlu disesuaikan untuk dapat
berjalan dalam lingkungan virtual ini.
Virtualisasi
penuh:Hampir menyerupai mesin asli dan mampu menjalankan perangkat lunak
tanpa perlu diubah.
Vitualisasi perangkat-keras harus dibedakan dengan
emulasi perangkat-keras. Pada emulasi perangkat-keras sebuah perangkat-keras
meniru kerja perangkat-keras lain, sementara pada virtualisasi perangkat-keras
sebuah hypervisor (sebuah
software) meniru kerja perangkat keras tertentu atau bahkan keseluruhan
komputer. Lebih lanjuthypervisor jangan
dirancu dengan emulator. Keduanya mempunyai definisi yang sama tapi domain
pembicaraannya berbeda.
Virtualisasi desktop
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Virtualisasi Desktop merupakan hasil teknologi
dengan konsep Virtual Desktop Infrastructure (VDI) yang sedang berkembang.
Dimana desktop adalah komputer kerja juga bisa disebut komputer
meja yang dipakai untuk kerja sehari–hari dalam satu lokasi bisa di rumah
maupun di kantor. Dan lebih diperuntukkan kepada perusahaan dengan karyawan
yang menggunakan komputer, sehingga desktop (komputer kerja) tidak lagi harus
wujud fisik komputer yang besar tetapi sudah dalam bentuk virtual yang akan
dapat diakses dengan model klien-server.
Keunggulan dan kekurangan
- Dengan penerapan teknologi virtualisasi desktop di lingkungan perusahaan ataupun penyedia komputasi awan tentu ada pertimbangan–pertimbangan yang harus diperhatikan.
- Berikut adalah keuntungan–keuntungan penerapan virtualisasi desktop:
- Membangun atau provisioning desktop baru secara sistem operasi lebih mudah
- Penyerdehanaan sistem operasi dan aplikasi
- Mengurangi downtime apabila: kegagalan hardware dan proses migrasi data
- Mobileakses dengan data terpusat
- Dari pengguna bisa menggunakan platformapapun karena yang dibutuhkan adalah fungsi remote
Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :
- Potensi risiko keamanan jaringan tidak dikelola dengan baik
- Kesulitan aplikasi kompleks (seperti multimedia)
- Downtime jaringan akan berakibat fatal dan berdampak ke semua user atau pengguna
- Ketergantungan konektivitas jaringan publik.
Gambar Virtualisasi
Komentar
Posting Komentar